Mantan wasit Liga Primer David Coote menghadapi tuduhan serius terkait pembuatan gambar tidak senonoh terhadap anak. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL IN THE NEWS.
Pada sidang di Pengadilan Nottingham Magistrates, Coote yang berusia 43 tahun menyatakan diri tidak bersalah atas semua tuduhan. Sidang berlangsung singkat, hanya 18 menit, dimana Coote hanya mengonfirmasi identitasnya dan menyampaikan pembelaan.
Tuduhan ini bermula dari temuan petugas Kepolisian Nottinghamshire pada Februari lalu terhadap sebuah video. Setelah penyelidikan, Coote akhirnya didakwa pada 12 Agustus. Dakwaan pembuatan gambar tidak senonoh mencakup aktivitas seperti mengunduh, membagikan, atau menyimpan konten pelecehan anak.
Hakim Distrik Gillian Young memberikan jaminan bersyarat kepada Coote dan menetapkan sidang lanjutan di Pengadilan Mahkota Nottingham pada 9 Oktober. Proses hukum akan terus berlanjut untuk mencari keadilan dalam kasus ini.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Riwayat Kontroversi dan Pemecatan
Ini bukan pertama kalinya David Coote menghadapi masalah. Pada Desember lalu, ia dipecat oleh Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) setelah video komentarnya tentang mantan pelatih Liverpool Jurgen Klopp pada 2020 terungkap ke publik. Komentar kontroversial itu membuat kariernya sebagai wasit berakhir tragis.
Bulan Agustus ini, Asosiasi Sepak Bola bahkan menjatuhkan hukuman skorsing delapan minggu terhadap Coote terkait rekaman komentar tentang Klopp. Skorsing ini semakin memperparah situasi yang sudah sulit baginya. Berbagai kontroversi ini telah mengakhiri karier wasitnya yang cukup panjang.
Coote sebelumnya dikenal sebagai wasit yang berpengalaman di Liga Primer. Namun, serangkaian kontroversi telah merusak reputasinya di dunia sepak bola Inggris.
Baca Juga: Liverpool Umumkan Wakil Kapten Baru, Bikin Penasaran Siapa Sosoknya?
Pengakuan Seksualitas dan Dampaknya
Pada Januari lalu, Coote membuat pengakuan publik bahwa ia gay dalam wawancara dengan The Sun. Ia mengungkapkan bahwa perjuangan seumur hidupnya untuk menyembunyikan seksualitasnya berkontribusi pada komentar-komentar kontroversialnya tentang Klopp. Pengakuan ini mendapat berbagai reaksi dari publik.
Coote menjelaskan bahwa tekanan untuk menyembunyikan identitas seksualnya selama bertahun-tahun memengaruhi kesehatan mental dan perilakunya. Namun, pengakuan ini tidak serta merta menghapus kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Proses hukum untuk berbagai kasusnya tetap berjalan sesuai aturan.
Pengakuannya membuka diskusi tentang pentingnya dukungan mental bagi wasit dan pemain sepak bola. Dunia sepak bola memang masih perlu berbenah dalam hal inklusivitas dan dukungan kesehatan mental.
Proses Hukum dan Masa Depan
Sidang lanjutan pada 9 Oktober di Pengadilan Mahkota Nottingham akan menentukan nasib Coote selanjutnya. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman yang sangat serius mengingat sifat tuduhan yang termasuk kejahatan terhadap anak.
Kasus ini juga menjadi perhatian besar bagi dunia sepak bola Inggris. Banyak yang berharap proses hukum berjalan fair dan transparan. reputasi sepak bola Inggris juga dipertaruhkan dalam penanganan kasus ini.
Apapun hasilnya, kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya integritas dan perilaku yang tepat baik di dalam maupun luar lapangan. Terutama bagi mereka yang bekerja di dunia sepak bola yang menjadi panutan banyak orang. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goalinthnews.com.