Paul Scholes, legenda Manchester United, secara terbuka mengungkapkan kekhawatirannya atas potensi penjualan Alejandro Garnacho oleh klub Manchester United, yang menurutnya bisa menjadi keputusan sangat merugikan bagi Setan Merah.
Ia bahkan memprediksi bahwa Garnacho memiliki potensi untuk mencetak 25 hingga 30 gol per musim apabila bermain di klub lain, sehingga melepasnya bisa menjadi kesalahan besar bagi masa depan tim. Ikuti terus informasi terbaru dari kami mengenai sepak bola dan transfer pemain, yang pastinya telah kami rangkum di GOAL IN THE NEWS.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Kekhawatiran Paul Scholes Terhadap Penjualan Garnacho
Paul Scholes secara terbuka menyatakan kekhawatirannya atas kemungkinan Manchester United menjual Alejandro Garnacho, winger muda berbakat yang dianggapnya memiliki potensi besar. Scholes menilai bahwa keputusan untuk melepas Garnacho akan menjadi kesalahan besar bagi klub. Ia memperkirakan bahwa jika Garnacho bermain di klub lain, sang pemain bisa mencetak 25 hingga 30 gol per musim. Sebuah indikator kemampuan luar biasa yang akan hilang bagi Manchester United jika mereka melepasnya.
Scholes mengaitkan potensi penjualan Garnacho dengan kebutuhan klub memenuhi aturan finansial Premier League, yaitu Profitability and Sustainability Rule (PSR). Menurutnya, Manchester United kemungkinan besar menjual Garnacho dengan harga sekitar 50-60 juta poundsterling demi menjaga kestabilan keuangan klub. Namun, Scholes merasa keputusan ini kontraproduktif karena nilai pemain muda seperti Garnacho jauh lebih besar dalam hal kontribusi jangka panjang dan prestasi di lapangan daripada sekadar keuntungan finansial sesaat.
Nama Besar Alejandro Garnacho dan Peranannya di Manchester United
Alejandro Garnacho telah tumbuh menjadi salah satu nama paling menjanjikan di skuad Manchester United, sejak didatangkan dari akademi Atletico Madrid pada tahun 2020. Pemain muda asal Spanyol-Argentina ini telah membuktikan diri sebagai winger yang cepat, lincah, dan tajam dalam menciptakan peluang, sehingga menjadi aset berharga di lini serang klub. Kecepatannya dalam berlari dan kemampuannya menggiring bola membuatnya sering menjadi ancaman yang sulit dihentikan oleh pertahanan lawan.
Peranan Garnacho di Manchester United semakin penting terutama saat ia mulai menembus tim utama dengan performa yang konsisten. Meskipun menghadapi perubahan posisi dan gaya permainan di bawah manajer Ruben Amorim yang lebih mengutamakan sistem 3-4-2-1. Garnacho tetap mampu menunjukkan kontribusi signifikan baik dalam mencetak gol maupun memberikan assist. Ia telah menjadi salah satu pemain yang paling sering tampil dan diandalkan dalam pertandingan kompetitif. Menunjukkan kematangannya sebagai pemain muda yang bertalenta.
Baca Juga: Gaji Casemiro Bisa Imbangi Cristiano Ronaldo Jika MU Berhasil Liga Europa
Potensi Penjualan dan Dampaknya Bagi Klub Setan Merah
Potensi penjualan Alejandro Garnacho sedang hangat diperbincangkan menjelang bursa transfer musim panas 2025. Dengan Manchester United dilaporkan memasang harga sekitar 65 juta poundsterling untuk winger muda ini. Penawaran tersebut telah menarik minat sejumlah klub besar, termasuk Chelsea dan Napoli, yang dikabarkan serius mengincar tanda tangan Garnacho. Namun, rumor penjualan ini menimbulkan kekhawatiran, khususnya dari Paul Scholes. Menilai bahwa melepas Garnacho hanya demi alasan finansial bisa menjadi langkah yang merugikan secara jangka panjang bagi Manchester United.
Dampak dari penjualan Garnacho tidak hanya berkaitan dengan aspek finansial, melainkan juga implikasi sportif bagi tim. Manchester United sedang menghadapi tekanan kuat dari aturan finansial Profitability and Sustainability Rule (PSR) yang membatasi pengeluaran klub. Sehingga menjual pemain muda berbakat seperti Garnacho bisa menjadi solusi untuk memenuhi aturan tersebut dan menyeimbangkan neraca keuangan. Meski begitu, Paul Scholes menegaskan bahwa nilai strategis dan kontribusi jangka panjang Garnacho kepada klub seharusnya lebih diutamakan daripada keuntungan sesaat dari hasil penjualan. Mengingat potensi sang pemain yang besar dan kemampuannya untuk menjadi pencetak gol produktif.